Jakarta, CNBC Indonesia – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanyakan tanggapan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo terkait kasus Kanjuruhan dan KM 50. Momen itu mengemuka dalam debat pertama di halaman kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Menurut Ganjar, kedua isu itu menjadi perhatian utama publik. Terkait kasus Kanjuruhan, Ganjar mengatakan pertemuan bisa dilakukan dengan para pencari fakta.
“Kita bisa melindungi korban, kita bisa membereskan urusan mereka dari sisi keadilan korban, termasuk di KM 50. Ketika kita bisa membereskan semua, maka kita bisa naik dalam satu tahap apakah kemudian proses legal dan mencari keputusan yang adil bisa dilakukan,” katanya.
“Jawaban saya bisa. Jadi pemerintah harus berani untuk tidak lagi menyandera persoalan masa lalu sehingga berlarut-berlarut. Sehingga apa yg terjadi? Ketika muncul terus menerus akan menjadi sensi, karena tidak ada keputusan. Maka cara-cara ini harus dihentikan dan kita harus tegas,” lanjutnya.
Ganjar lantas menyinggung UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang dinilainya perlu dihadirkan. Agar permasalahan HAM bisa dibereskan sehingga Indonesia maju dan masyarakat tidak akan berpikir mundur karena persoalan yang tidak pernah dituntaskan.
Anies menilai jawaban Ganjar kurang komprehensif. Anies bilang ada empat hal yang harus ada terkait kasus Kanjuruhan dan KM 50.
Pertama, pastikan proses hukum menghasilkan keadilan. Kedua, ungkap seluruh fakta sehingga kebenaran jadi pengetahuan semua.
Ketiga, korban harus ada kompensasi yang jelas. Keempat, jaminan peristiwa ini tidak boleh berulang.
“Kemudian saya lihat untuk bisa dikerjakan, maka kita nggak bisa abu-abu seperti yang disampaikan jika empat ini dilakukan. Pertama, harus investigasi ulang, review, institusi selamat. Saya mau tahu apakah Pak Ganjar sependapat dengan saya,” tanya Anies.
Menanggapi pertanyaan Anies, Ganjar mengatakan, komprehensif dan tidak komprehensif itu selera dan subjektif.
“Dari empat hal tadi saya kira hampir semua perlindungan korban dilakukan. Saya sampaikan pencari fakta sudah pernah ada, saya kira itu value yang harus dicontohkan,” kata Ganjar.
“Saya orang yang nggak pernah abu-abu, hitam putih, satset, kami tidak pernah abu-abu, maka kami mengklarifikasi pertanyaan paslon nomor 2 karena kami bukan orang yang menunda dan menggantung pekerjaan untuk kemudian menjadi komoditas,” lanjutnya. https://knalpotbelah.com/